Selasa, 11 Maret 2008

Tentang TPQ


saya sebenarny sudah pengin menulis pendapat saya tentang TPQ. dalam sudut pandang saya sebagai orang dalam masjid yang lama bergaul dengan orang-orang yang mengerti (bahkan lebih mengerti) tentang TPQ nurul Iman apa dan bagaimana?

saya membaca profile TPQ dan mendengar serta mengikuti hampir 6 tahun perjalanan TPQ. dan saya tahu betul siapa dan apa pendapatnya. dalah tulisan ini saya ingin bertukar pendapat dengan pembaca yang budiman tentang pendapat anda. demi kemajuan TPQ (walaupun sayan dan anda tentunya adalah orang luar (saya yakin itu mengingat beberapa orang yang bisa membuka karya ini tentunya adalah capabilitasnya diakui dan kapabilitas dari orang-orang dalam tentu belum bisa membuka tulisan ini, maaf bagi yang merasa tersinggung.. tabayun donggg) .

TPQ nurul iman

adalah TPQ yang berkembang pesat setidaknya sampai pada tahun 2006 dimana saudara saya samsuri adnant memimpin sebagai kepalanya. dan saya pikir itulah kemajuan tertinggi dan puncak dari kejayaan TPQ nurul iman (anda Boleh sependapat boleh juga punya pendapat lain)
dilihat dari sisi kualitas maupun kuantitas murid walau secara fisik bangunan belum ada. namun keberadaanya sangat diakui masyarakat. (anda boleh membandingkanya secara sehat keadaanya dengan sekarang)

TPQ Ini berkiblat pada Qiroati dan syarat sebagai kepala dan pengajar tentu juga harus memiliki ijazah dan persaksian (dalam bahasa saya) dari pihak qiroati, menilik sah tidaknya dan berkemampuan tidaknya mengajar diliat dari kepemilikan sahadah dan test tentunya.
selanjutnya TPQ ini dalam merekrut pengajar tentu dengan adanya seleksi bukan serampangan (seperti sekarang yang hanya kedekatan secara emosional saja yang menjadi parameter) waahhhh parah benerrr...

apologi saya terhadap Kepemimpinan dan manajemen ala Samsuri adalah kemampuanya memanaj dengan baik sehingga pihak lain sangat segan karena kepercayaan yang tinggi kepadanya sekarang...? (weeeeeeeee.... maaf kepada beberapa pihak yang sengaja saya tidak menulisnya)

saya harus mengelus dada kepada pihak-pihak yang sengaja mengeluarkan beberapa pengajar TPQ yang sebenarnya memiliki kemampuan diatas rata-rata.... dan saya juga merasa berdosa karena saya hanya bisa diam dan melawan dari belakang. (saya memang pengecut) atau tepatnya pendapat saya apa sih artinya......?

AKU IKI SOPO............
ISOMU IKI OPOOOO...
NGOCOOOOO.....

lebih tepatnya munkin seperti itu. bukan saya mengecilkan kepala TPQ yang sekarang (smua sudah taulah kapabilitas dan sistem manajerialnya seperti apa) lebih kepada cara-cara manajemen tradisional, dan kalau menilik lebih kepada cara-cara khalifah usman bin affan. heheheheheh......... maaf.


lebih kacau lagi adalah setiap bulan terjadi limit keuangan, bukan rahasia lagi....
manajemen satu pintu yang diterapkan sangat bagus untuk mengontrol tapi tidak bijak untuk sistem khalifah seperti usman bin affan.

kalau saya boleh berpendapat dari sisi subyektif saya tentang kepala TPQ sekarang:
  • Saya akui dia pandai dalam beberapa sisi (tidak usah digembar-gemborkan kepandaian orang pasti terlihat juga)
  • lebih pantas dia diangkat sebagai guru pengajar. karena dia bukan warga pandana, dan bukan orang yang bermukim lama dipandana, dan tidak/belum mengerti TPQ Nurul Iman secara kompleks, dan yang sangat rawan adalah karena dia adik dari Takmir jadi timbulnya fitnah sangat dimungkinkan.
  • disingkirkanya pengajar yang memiliki kemampuan dengan alasan limit keuangan sangat btidak rasional dan MENUNJUKAN SIAPA WAJAH KEPALA TPQ dan diangkatnya pengajar baru yang merupakan keluarga dekat dari kepala TPQ sangat menimbulkan fitnah, karena tidak ada seleksi normal.
  • sistem keuangan yang tertutup dan tidak terbuka seperti yang dilakukan takmir sangat rawan penggelembungan gaji kepala TPQ dan beberapa pihak.
  • tidak mau berpartisipasinya kepala TPQ semakin menunjukan kepada saya tentang siapa kepala TPQ dan bagaimana kemampuan manajerial
SEMOGA TULISAN INI BUKAN HANYA SEBAGAI FITNAH KHASANAH TETAPI SEBAGI CAMBUK KEPADA BEBERAPA WARGA PANDANA YANG TIDAK BERANI ATAU BELUM BERANI UNTUK BERPENDAPAT DAN MENGKRITIK TPQ JALANYA ORGANISASI ISLAM DIPANDANA.


DIAMnya beberapa tokoh pandana hanya karena sungkan kepada takmir tentu menjadi penilaian saya tersendiri tentang ketakmiran, (SEMOGA TULISAN INI BENAR-BENAR MENJADI KRITIK BESAR) dan keberadaan masyarakat vokal menjadi pertimbangan positif
bagi kemajuan pendidikan anak-anak pandana....


Beberapa pendapat tokoh yang pernah terlibat aktif dan lama di TPQ semakin membuka mata saya bagaimana TPQ kedepan jika tidak mau BERUBAH DAN SEPERTI INI....?

MARI KITA MELIHAT DARI SISI INI

DIAM BUKAN TAKUT ATAU TAK TAU

KAMI LEBIH MENGHARGAI KETERBUKAAN



Salam dari bawah pojok amerika
attaqwapandana@yahoo.com

Tidak ada komentar: