Selasa, 11 Maret 2008

Masjid Pandana Hari Ini


masjid at taqwa pandana hari ini.


Subhanallah
alhamdulillah
allahu akbar

pembaca yang budiman...
masjid at taqwa hari ini masih tetap seperti yang biasanya adem, ayem.
semua tak lain hanya karena ridho dari Allah SWT.
dan ikhtiar dari semua elemen masyarakat islam, khususnya warga pandana merdeka ngaliyan semarang.

ada beberapa hal yang akan menjadi starpoin untuk diberitakan hari ini, yang menurut saya akan menjadi sebuah kritik dalam rangka membangun khoiruummah .
  1. Manajemen
  2. Remaja perhatian terhadap remaja
  3. kebersamaan
  4. demokrasi/ musyawarah.
1. manajemen
termanajenya dengan baik sebuah masjid (AT Taqwa Pandana merdeka) akan menjadikan masjid ini besar bukan hanya secara fisik yang besar tetapi juga kemauan dan ghirah masyarakat beribadah dan menghidupkan masjid. dalam menajemen tentu bukan hanya masalah uang bjamaah saja yang menjadi perhatian tetapi setiap detail dari unsur yang membangun masjid harus terinventarisir dan teratur.

2. perhatian terhadap remaja

disini saya melihat bahwa warga pandana khususnya remaja kurang mendapat perhatian maksimal dari elemen takmir (entah apa duduk persoalanya, apakah karena anak-anak pimpinan sing mbahuirekso pandana juga kurang aktif?) apa karena remajanya yang memang kurang bisa menerima perhatian dari orang-orang tua?. bukan berapologi beberapa tahun yang lalu(sekitar 2001-2005) remaja sangat aktif dengan berbagai kegiatan. tetapi setelah beberapa remaja yang notabene adalah pentolan dari remaja( baik itu karang taruna ataupun IRMA) mau mengorbankan diri dan waktu untuk remaja. namun setelah semua sibuk dan berhasil sndiri-sendiri maka mereka seakan meninggalkan remaja. yang ingin menjadi catatan saya adalah tidak adanya regenaerasi tang signifikan. bahkan beberapa program kegiatan hanya terkesan sebagai ajang piknik atau hura-hura saja. (tapi lumayan lah...) bukan maksud menilai remaja negatif tapi rata-rata remaja pandana kuper lingkungan (maaf) bahkan karang taruna hanya berjalan dibeberapa RT. dilingkungan perumahan (tingkat RW) remaja (maaf, terutama cewek) hanya ada tiga orang saja itupun hanya dari satu RT. bagaimana meningkatkan peran serta remaja dalam setiap event dan kegiatan (selain agustusan dan halal bihalal)?
tugas bersama agar remaja bisa meningkat secara geniusitasnya juga spiritualitasnya meningkat. bukan hanya remaja putra tapi juga remaja putri. upaya menggali kemampuan remaja sebenarnya mudah andai saja sudah ada yang meu menjadi pelopor. dari tiap RT sebenarnya bisa mengambil satu orang yang mau menjadi pelopor dan Nopyaki teman satu RT agar ikut kegiatan RW, misalnya saja latihan memasak dengan menghadirkan salah seorang warga yang jago masak (tentu bagi putri tapi putra juga ga menutup perasn sertanya, atau remaja putra (dalam hal ini remaja pitra mampu bersama dalam event olahraga football) nah ini yang harus menjadi motor remaja sebenarnya sudah bisa digali. yang sifatnya lebih bisa menaytukan semua elemen remaja sebenarnya pelatihan ketrampilan seperti:, pelatihan jurnalistik, pelatihan penulisan (cerpen, puisi, surat, teenlith, chicklit) atau bahkan latihan teater atau drama. wis to jajalo.....!!!

3 kebersamaan

warga pandana sebenarnya warga yang berfikiran maju, dan juga memiliki rasa ukhuwah dan kebersamaan yang baik. namun karena adanya beberapa fihak yang menguasai dan dikuasai jadi mengakibatkan seseuatu hal yang laiknya api dalam sekam. bukan rahasia lagi bahwa segelintir orang menjadi sangat fanatik dan kurang toleran dengan pihak lain yang sebenarnya menurut saya itu sebenarnya adalah salah satu parameter indikator majunya keberagamaan warga pandana, sekali lagi tingginya relijiusitas warga pandana merdeka. sebagai contoh adalah perseteruan (yang memang terjadi dimana-mana) antara pihak NU dan Muhammadiyah. wis to jajal liat. ini sebanarnya adalah satu persaingan untuk mencintai Allah. hanya perbedaan cara saja. (cara tiap orang saja beda apalagi cara orgamnisasi) tapi mbok yao perbedaan itu ga busah lah menjadi alasan beberapa fihak menjadi seperti bermusuhan yang akibatnya adalah terhadap pola pikir jamaah. wong sing ngaku wong NU wae jarang nang mesjid, wong sing ngaku Muhammadiyan yo ga tau ketok nang mesjid sing ketok cuma orang yang dipandang memang sudah matang secara keberagamaannya. jamaah yang lain mana?

4. musyawarah

musyawarah dalam umat islam sangat menjadi penentu kemajuan Organisasi dan menjadi keputusan dalam setiap manajerial dari sebuah mesjid sekalipun. dalam beberapa pertimbangan pemimpin masjid bukan pada prinsip musyawarah tetapi lebih pada pandangan beberapa kyai saja. padahal rosulullah meminta pertimbangan jamaahnya dalam menentukan pilihan. namaun sebagai sebuah kasus masjid at taqwa melimpahkan jabatan kepala TPQ yang notabene adalah lembaga Independen kepada seseorang yang diambil secara sepihak. sebagai orang dalam saya mengerti betul seluk beluk itu, walau dalam beberapa pertimbangan saya lebih suka membodohkan diri dan mengambil sikap diam dan pura-pura nggak teong....

dalam menanggapi berbagai persoalan pertimbangan pra kasus sebenarnya harus dijadikan point awal bukan pasca kasus. atau lebih mudahnya sepeti ini, pertimbangan sesuatu hal sebelum sebuah kasus terjadi harus dimusyawarahkan untuk njagani agar jangan sampai kasus terjadi bukan setelah ada kasus baru diperbaiki. nah yang bagus adalah sekarang sudah mulai pola pra kasus langsung dimusyawarahkan goodluck untuk para jajaran pemuka Pandana....


itu saja dulu salam damai untuk
  1. warga NU
  2. warga Muhammadiyah
  3. warga LDII
  4. warga abangan
  5. warga Nasrani
  6. warga hindu
  7. warga yang lain
semua adalah makhluk kreasi Allah yang wajib saya cintai, bukan saya musuhi. menjadi terlalu kerdil jika kita kesorga lantas tetangga kita saudara kita warga kita tersesat kejalan lain, atau bahkan kita sesatkan?

saya bukan orang suci dan saya juga tidak semuci, saya bukan orang sakti atau semakti, bukankah merasa kotor itu lebih baik daripada merasa bersih, dan merasa bodoh itu lebih pintar daripada merasa pintar...?

wis to sing rukun
dan ga usah takut berargumen, karena ketakutan hanya untuk Allah semata. hilangkan keangkuhan dan keakuan .....

saya sebagai warga pandana akan lebih mencintai pandana (sebagai wasilah mencintai yang membuat pandana dan isinya (ALLAH SWT).



pojokan kamar masjid,
12 Maret 2008
M.Didin Riswanto HdNr

Tidak ada komentar: