Minggu, 30 Maret 2008

Oh JaWaku


Oh jawaku
sengaja saya menulis judul ini karena saya tak ingin kehilangan jawa saya, saya telah memeluk mesra saya dari 26 th yang lalu.
jawa telah membesarkanku dari kecil hinga besar, dari bodoh hingga sedikit pandai, dari tidak tau menjadi tau, dari miskin menjadi kaya, dari netral menjadi berisi.
dan kini jawa saya sedang diuji, sedang tersakiti, sedang mengerang karena diare sehingga isi perutnya keluar di porong, sidoarjo.
kini jawa saya sedang mengeluh megaduh karena kehilangan pelindung hijaunya pepohonan dan kehangatan malam jika rerindangan pohon melindunginya dari embun yang iseng menggoda.
jawa saya sedang merintih sehingga sesekali tangisnya melelehkan air mata yang kemudian airmata itu menyapu kotoran dekil pada mukanya.
jawa saya sedang merintih batuk sehingga sesekali batuk itu mengeluarkan dahak yang mengakibatkan partikel-partikel dalam tenggorokanya keluar.
jawaku kadang juga merasakan sakit perut yang kemudian menyebabkah haraus sesekali buang angin.
jawaku juga sesekali merasakan sakit pinggang sehingga harus sedikit menggerakan badanya dan saat badan digerakan sesekali otot-otot tertarik dan menegang sehingga dekil-dekil yang mengeras di pinggang juga terlempar keluar retak dan rusak.

yaaaa. jawaku yang sedang tidak enak badan.
kau sudah letih
kau sudah renta
saat kau merasakan segala kelakuan manusia kadang harus kau sadari dan kau akui kemarahanmu.
aku tau kau akan berkata
"kalu bukan karena sayangku padamu,
kalau bukan karena tasbihku kepada Allahku
kalau bukan karena syukurku kepada Sang Khaliq
aku akan duduk saja termenung, aku istirahat saja."

jawaku
jangan kau beristirahat dulu, kasihanilah kami. ijinkan kami menemanimu bertasbih, ajari kami bersyukur. lindungi kami dari keserakahan yang menyengsarakan.

biarlah jawa tetap tenang saudaraku.....
biarlah jawaku istirahat sejenak...
biarlah jawaku tenang damai sehingga esok akan segera segar dan membantumu.

untuk jawaku aku jadi teringat sebuah syair yang menceritakan betapa bumi jawa sedang terjadi antah berantah, karena kseserakahan. maka bagi siapa yang kuat iman dan kekuatanya akan menjadi selamat.


Dandanggula


Ana kidung rumeksa ing wengi
Teguh ayu luputa ing lara
Luputa bilahi kabèh
Jin sétan datan purun
Paneluhan tan ana wani
Miwah penggawé ala
Gunaning wong luput
Agni atemahan tirta
Maling arda tan ana ngarah ing mami
Tuju duduk pan sirna



Ada kidung yang digubah di malam hari
Tetaplah kuat terhindar dari penyakit
Terhindar dari semua bencana
Jin dan setan enggan
Segala macam teluh tak ada yang berani
Begitu juga kejahatan
Yang dilakukan orang yang salah jalan
Bagaikan api tersiram air
Malingpun tak ada yang mendatangiku
Semua niat jahat akan sirna


kita tinggal dijawa maka bahaya pun datang dari jawa jika kejahatan jawa dilawan dengan cara india tidak akan mempan. menghadapinya pun harus dengan cara jawa pula.
demikian juga kebahagiaan yang kita dapat adalah kebahagiaan ala jawa yang tidak akan pernah tertukar dengan malasyia, arab atupun India (maaf saya tidak menyinggung Islam dan Hindu)
orang lahir ditanah jawa akan makan dijawa atau setidaknya pernah makan dijawa. tidak boleh lantas menyianyiakan jawa. biarlah tanah jawa tiap hari kau injak-injak kau hina atau kau rampas.
ingat bahwa kau menginjakan bumi jawa dan kau memakan buah jawa.
sekali kau makan sesuiatu dari jawa dan kau melupakan jawa, jangan harap kebahagiaan ditanah lain akan kau dapat. karena sekali kau menghina jawa yang telah melahirkan jawa akan mengayomi jawa.
BUKANKAH KAU HANYA SEDIKIT DARI BAGIAN JAWA YANG BEGITU LUAS?
manusia hanya sedikit dari bagian jawa. kecil sekali? maka siapa yang akan dilihat oleh sang pencipta?
pasti jawa, apalah artinya manusia jika dibandingkan dengan jawa?
Ibarat tubuh renta jawa adalah dari kepala hingga ujung kaki sedang manusia adalah sel-sel atau makhluk-makhluk kecil yang menempel pada Tubuh jawa.


pojokan kampus net, 31 Maret 2008
sembah sungkem katur para leluhur tanah jawa


M Didin Riswanto,HdNr.

Tidak ada komentar: