Senin, 16 Juni 2008

wayang


kemaren saya nonton wayang di RRI semarang

panut dari banjar negara yang menjadi dalang

wahyu cakraningrat yang menjadi lakon wayang

ditonton oleh tidak banyak orang

hanya sekitar 50 orang saja.

RRI bekerja sama dengan partai gerindra, gerakan indonesia raya.

wayang adalah budaya nenek moyang indonesia asli.

walau ceritera wayang sendiri disadur dari india karena ajaran hindu yang lebih banyak mempengaruhi cerita wayang.

sebagai orang yang lahir dijawa dan dilahirkan pada keluarga yang berdarah seni maka wajar jika saya suka wayang.

mendengar siaran di RRI sabtu siang saya lengsung berencana malam mingguan saya mau nonton wayang saja.

dan benar malamnya saya berangkat dan saat akan berangkat saya ditanya oleh teman saya, mau kemana? mau nonton wayang jawabku. dan itu ditanggapi dengan jawaban kayak wong tuo wae nonton wayang.

yah benar kebanyakan anak muda menganggap bahwa tontonan wayang adalah tontonan kaum tua, ketinggalan jaman.

padahal inilah indonesia kita budaya wayang yang sebentar lagi mungkin akan bernasib malang karena tergusur oleh budaya universal. dalam hal ini amerika yang menguasaii. dan kalu tidak diuri-uri maka akan hilang dari seantero negeri.

selang beberapa menit saya sampai di RRI dan wayang sudah mulai, lakon yang dimainkan adalah wahyu cakraningrat. menurut pak dalang wahyu cakra ningrat adalah wahyu kepemimpinan. siapa yang mendapat wahyu ini akan memimpin atau menurunkan anak yang akan memimpin tanah jawa.

dalam adegan pewayangan adalah samba, lesmana mandrakumara, dan angkawijaya atau abimanyu yang bertapa di hutan kendalisraya untuk mendapat wahyu cakraningrat ini.


adalah betari durga dari pasetran gandha mayit yakni dewinya para raksasa perempuan yang berwatak jahat. menyuruh anak buahnya agar membunuh siapa saja yang mendapat wahyu cakraningrat agar wahyu itu bisa diterima oleh anaknya. maka dua raksasa ditya kalabendana dan tumenggung kala murka memimpin barisan raksasa, mereka bertigas membunuh samba dan abimanyu yang sedang bertapa. kala itu dijaga oleh Antasena dan setyaki. Antasena berjaga diluar sedang setyaki didalam. antasena berhadapan langsung dengan para raksasa dan kemudian terjadi perang antara Antasena dan kalabendana, antasena menang dan kalabendana terbunuh. hal itu membuat raksasa mengamuk sehingga antasena wadul atau minta bantuan kepada Werkudara. alhirnya werkudara mengobrak abrik kawanan raksasa dan kalahlah para raksasa

dikahyangan suralaya wahyu cakraningrat yang oleh pak dalang digambarkan dengan seorang pemuda tampan,, sudah ditundung agar segera turun ke marcapada dan masuk keraga orang yang siap menerima wahyu. bthara narada menasehati agar wahyu cakra ningrat merasuk kepada orang yang benar mulia lahir batin, bersih dan suci. akhirnya dengan diiringi betara narada wahyu cakraningrat turun ke bumi.

dibumi laksmana mandrakumara bertapa dijaga oleh patih sengkuni dan begawan durna. namund alam bertapa lesmana bukanaya menahan makan minum namun banyak mekan sehingga dia tertidur. wahyu cakra ningrat masuk kedalam wadag lesmana. Durna mengetahui hal itu karena durna adalah begawan sakti dan durna memberi tahu sengkuni maka segera mereka membangunkan lesmana dan bersuka cita. durna memberi nasehat kepada lesmana agar berhati-hati menjada wahyu cakraningrat agar tidak keluar dari badanya. caranya adalah tidak boleh mo limo atau berbuat yang tidak terpuji. lesmana mengatakan sanggup. betari durga menegtahui bahwa lesmana telah mendapat wahyu maka dia menggodanya. dan lesmana pun tergoda dan wahyu cakraningrat keluar.

keluarnya wahyu cakraningrat menuju kearah samba. yang kala itu dijaga oleh baladewa, baladewa tau bahwa samba telah menerima wahyu cakraningrat sehingga dia menasehati agar samba jangan berbuat mo limo

wahyu cakraningrat ini adalah wahyu para pemimpin dimana dalam realitas jawa tengah akan menghadapi pemilu untuk memilih gubernur jateng. harapannya adalah agar gubernur yang jadi nanti adalah orang yang benar. dan membela para seniman.

demikian sekilah tentang wayang yang mulai sepi peminat dan penontonya. wahay pembaca yang budiman mari kita bersama melestarikan budaya nasional bangsa kita. berusaha mencintainya

1 komentar:

budi maryono mengatakan...

Kapan2 nonton bareng ya.