Jumat, 13 Juni 2008

Halus


Halus


Menasehati orang keras juga tidak boleh dengan kekerasan.

Hahaha ternyata karakter orang keraspuin bila dinasehati dengan kekerasan tidak akan nyambung. Banyak hal yang harus dipertimbangakan.

Pengalaman ini terjadi siang ini selesai jum'atan saya dan beberapa kawan duduk santai di teras mesjid. Karena saya merasa ada yang tidak beres dengan manajemen mesjid saya mengutarakan sebagai bahan pertimbangan beberapa teman. Termasuk didalamnya kritik terhadap marbot. Ternyata jadi marbot juga menghadapi dilema yang cukup tragis hehehe.....

kadang keikhlasan harus berbenturan dengan kemarahan dan kejengkelan, akibat rasa iri dengki cemburu, kesed dumeh dan lain-lain.

Saa melihat satu dua orang yang rajin dan satu dua orang yang kesed. Ini membuat benak saya dipenuhi kalimat lha ini ada ketidak harmonisan dalam menjalankan tugas.

Prinsipkeadilan dan keikhlasan berbenturan dan itu miris sekali...

yang rajin mengharap ada keadilan supaya kebijakan sama-sama menjalani tugas, tapi yang kesed bilang kalau kalau gak ikhlas ya sudah ga usah dijalankan saja.....

wahhh ini ada yang nggak bener...........................


sedikit keras saya berkata bahwa beramaljangan pikirkan ikhlas atau tidak ikhlas dulu, sebab kemauan menjalankannya saja sudah menjadi pelajaran berharga? Sebelum samapai pada maqan ikhlas ada tataran faedah minimal kita mendapat faedahnya. Walau tidak ikhlas.......


wheeee malah sampai kerengan .....

tak tinggal minggat. Wong wis podo tuwoneeeee.......


1 komentar:

budi maryono mengatakan...

AKU PROTES KERAS: POTONE WONG KERAS (KASAR) KOK DIPARINGI KEPSEN HALUS. SUWUNG TENAN. HAHAHA...